Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

YESUS BAGI BANGSA ISRAEL DAN PAPUA

Gambar
YESUS BAGI BANGSA ISRAEL DAN PAPUA oleh, Fr. F. Boga Imanuel (Yesus) adalah suatu Tuhan yang selalu dipuji oleh bangsa Israel. Mereka percaya jika Yesus adalah Penyelamat bagi umat yang dapat ditindas pada masa raja Kaisar, karena pada masa itu tidak ada orang yang memberanikan diri untuk melawan, atau kritik bagi kebijakan pemerintaan dan sistem pemerintahan yang “DIKTATOR.” Sehingga seluruh kebijakan dan karya sistem yang dibuat adalah merampas hasil usaha mereka. Maka Rakyat menjadi korban di atas hasil usaha mereka, dan lain-lain. Maka rakyat jadi traumas, gugup dan takut. Kalau lawannya adalah para militer, pasti dibunuh atau ditembak mati. Pasti para pemerintah juga tidak senang bila orang yang dipegaruhi kemudian berjuang nilai kedamaian, keadilan, dan kebenaran. Demi membela dan menegahkan ketiga nilai tersebut dalam kehidupan bersama. Bila ada orang yang diajarkan atau membuat kelompok untuk berjuang keras, biasanya diculik dan dibunuh. Dan benar bahwa: Yohane

TUNTASKAN STATUS POLITIK PAPUA MELALUI DIALOG

Gambar
MENUNTASKAN STATUS POLITIK PAPUA MELALUI JALUR DIALOG Oleh, Goo Egedy KEKEKERASAN di tanah Papua bermula sejak tahun 1969, setelah PEPERA diselenggarakan. Hasil PEPERA menurut orang Papua dinilai cacat hukum dan demokrasi, sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengatakan legal dan sah. Kontras ini makin memicu kekerasan demi kekerasan di tanah Papua. Kasus-kasus kekerasan di tanah Papua, berpuncak pada “kasus penyanderaan 347 orang” di areal PT. Freeport, Tembagapura-Papua (Banti dan Kimbi) oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) . O rang Papua sendiri menolak adanya KKB . Mereka bukan KKB melainkan kelompok Organisasi Papua Merdeka atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (OPM/TPNPB) . OPM/TPNPB adalah kaki tangan dari ULMWP yang berjuang memisahkan diri dari NKRI . Kasus penyanderaan ini menewaskan beberapa orang, salah satu diantaranya Brigadir Firman (15/11/2017) dan dua orang OPM/TPNPB (15/11/2017). Atas stigma adanya KKB dan “penyanderaan

POLITIK DAN GEREJA KATOLIK

Gambar
KONTEKS PERPOLITIKAN AMERIKA: MEMBERITAHUKAN GEREJA KATOLIK DAPAT BERPOLITIK Oleh, Goo Egedy Resumme Tulisan ini merupakan satu resumme, atau ringkasan sebuah artikel bagaimana Gereja Katolik di Amerika dihadapkan pada situasi politik. Tentang bagaimana Gereja Katolik berperan, berpartisipasi dalam politik yang berkembang.  Umat Katolik di Amerika adalah juga bagian dari warga negara Amerika. Politik adalah satu topik yang agak kurang diselidiki para pemimpin religius Katolik dalam mempengaruhi politik kaum awam Katolik Amerika. Mereka  juga menjadi bagian yang penting dari para pemilih Amerika. Ada beberapa sumber potensi dari otoritas religius dalam Gereja yang bisa secara masuk akal diharapkan menggunakan pengaruh politik dengan Orang Katolik Amerika. Dari penelitian menunjukkan, bagaimanapun, bahwa banyak orang Katolik memiliki pandangan politik yang menyimpang dari ajaran Gereja pada sejumlah persoalan penting. Para pastor di beberapa paroki secara konsisten

METAFISIKA: OWAADA

Gambar
OWAADA (Goo, Egedy) “Owada” berarti (bahasa Mee: rumah berpagar). “ Owada ” terdiri dari dua kata, yakni “Owa dan Eda.” “ Owa ” artinya rumah, sedangkan “ eda ” berarti pagar. “ Owada ” mengimpan makna terdalam dari kehidupan manusia dalam konteks suku Mee, Papua. “ Owaada ” tidak hanya sebatas pagar rumah. Tidak hanya perbincangan soal pagar. “ Owada ” menyangkut keseluruhan kehidupan. Dalam “ owada ” dapat ditemukan tentang keilahian juga yang profan. “ Owada ” selalu menjadi gerakan bersama dari suku bangsa Mee . “ Owaada ” adalah jati diri orang Mee . Siapa itu manusia Mee ditemukan dalam owada. Manusia Mee yang tidak memiliki “ owaada ” dinilai sebagai pribadi yang belum berakar. Jadi “ owaada ” adalah akar dari manusia Mee . “ Owada ” merupakan budaya Mee . “ Owaada ” dihidupi turun-temurun. Hanya dalam “ owaada ,” manusia Mee akan menemukan eksistensi dirinya. Segala nilai, juga makna hidup diperoleh di sana. Di sana di atur tata nilai, aturan dan norma. “ Ow

TEMU ANAK-ANAK SEKAMI, MEI 2017: BELAJAR MENATA RUMAH TUHAN

Gambar
MENATA RUMAH TUHAN: Belajar Membuat Komitmen Pribadi “Tulisan ini materi yang dibawakan saat kegiatan anak-anak SEKAMI sedekenat Paniai di Paroki Segela Orang Kudus Diyai. Dengan Tema: Menata Rumah Tuhan. Akiki, akiko, mee yame, mee yagamo kipeko meeka dimi gaiya-gaiya, meeka umiya-umiya, meeka toya-toya, meeka uwi-yawii tiyake, maki yaki, mee yaki, maki yoni, mee yonitai.” Goo, Egedy Pengantar Manusia tidak selamanya dapat hidup dalam kegelapan, kejahatan, penderitaan, kesusahan dan ketertindasan. Untuk mendapatkan rahmat kebaikan, keselamatan, kesejahteraan dan kemerdekaan dalam hidup, ia pasti mengubah diri untuk hidup lebih teratur dan tertata rapi. Ia menyadari secara sungguh akan ketertindasan dan berjuang untuk membebaskan diri dari ketertindasannya itu. Tubuh yang adalah Rumah Tuhan harus di tata. Bagaimana ditata? Bagaimana cara menjaga tubuh dan jiwa tetap sehat? Mengapa harus ditata? Apa yang menjadi dasar untuk ditata? Pertanyaan-pertanyaan ini menja