TULANG BELULANG MASIH MEMBISU

TULANG BELULANG PUN MASIH MEMBISU
Goo, Egedy

Foto, kasus penembakan di Oneibo


Hapir setiap manusia, di segala tempat dam sepanjang masa mengenal apa arti atau makna tentang hidup. Yang paling tertinggi adalah merawat atau menjadikan hidup itu menjadi hidup. Setiap manusia menginginkan kehidupa yang layak. Bahkan ini adalah hak setiap individu dan kodrat. Partisipasi dalam kehidupan Allah, karena Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati.

Karena hidup mesti mendapatkan makna paling mendalam dari setiap manusia, terhadap setiap manusia pula, maka hidup merupakan nilai, makna paling tetinggi yang dijunjung tinggi oleh setiap manusia.

KONTEKS PAPUA
Apa yang sedang terjadi dengan "kehidupan" di Papua? Tentu setiap manusia yang tinggal di Papua merasakannya. Di Papua, nilai kehidupan masih belum mendapatkan makna terdalam bagi kehidupan. Penyebab utama di antaranya:

Pertama, Belum memiliki kesadaran yang tinggi akan kehidupan. Orang yang hidup di Papua, baik Orang Asli Papua juga orang pendatang, hampir belum memiliki kesadaran akan pentingnya sebuah kehidupan. Hal ini terlihat dalam sikap acuh atak acu, masa bodoh, tidak peduli, dll. Terutama ketika terjadi penderitaan dan kematian. Hal ini dapat diindikasikan, dapat terjadi karena takut, dapat juga karena merasa nyaman dengan keberadaannya. Namun, jelas bahwa kesadaraan akan kemanusiaan, kesadaran akan kehidupan, masih belum mendapat tempat dalam batin sebagian besar manusia yang hidup di Papua.

Kedua, akar dari kematian atau penderitaan. Akar dari segala penderitaan dan kematian adalah terbentuknya dua kubu, ideologi politik yang saling bertentangan. Di saping NKRI harga mati disandingkan dengan Papua Merdeka harga mati. Inilai akar terbesar kematian di tanah Papua. Sejauh akar masalah ini belum diselesaikan, pertumpahan darah, pembunuhan terhadap kehidupan tak pernah berakhir. Misalnya, dalam hari-hari teralkhir ini masih terjadi kontak senjata dengan OPM yang mengatakan diri sebagai Tentara Papua Barat dan Tentara Indonesia di area PT. Freeport Indonesia.

BAGAIMANA TINDAKAN TULANG-BELULANG PAPUA?
Tulang-belulang Papua yang dimaksud adalah orang Papua yang telah meninggal dunia. Harapan di sini adalah kapan mereka akan bersaksi, sekaligus beraksi sebagai ungkapan perawatan pada lehidupan. Atau mungkin mereka tak memiliki kepedulian, keprihatinan kepada yang ditinggalkan. Mungkin juga mereka bangga terhadap penderitaan saudara-saudarinya.

Tulang-belulang yang membisu, masa bodoh makin membuat harapan hidup orang Papua pun makin mengecil. Apakah mereka pergi memutuskan hubungan keakraban, kekeluargaan dan kedaging-darahan? Entalah! Tapi satu keyakinan bahwa mereka pun ada. Mereka menyertai yang masih hidup. Bahkan mereka pun bertindak untuk menghalangi saudara-sesama yang masih hidup. Mereka akan bertindak segera.
Para tulang belulang akan bertindak segera, beraksi dan bersaksi atau kematian dan lehidupan atau pengalaman menyakitkan yang tertimpa pada diri, tanah dan sesama saudara.
Bertindaklah segera. Jangan berlambat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YESUS, ORANG MISKIN DAN PENDOSA

UPACARA REKONSILIASI DI PAROKI SALIB SUCI MADI

VERONIKA MENDAPAT GAMBAR WAJAH YESUS