VERONIKA MENDAPAT GAMBAR WAJAH YESUS
BERSAMA VERONIKA MENGANTAR YESUS
KE GOLGOTA
Marius Goo
Jalan salib, jalan penderitaan sering disebut (Via Dolorosa). Jalan ini memang berat. Jalan ini hanya ditempu dengan iman dan kekuatan Roh Kudus. Yesus telah menjadi Guru, teladan menapaki jalan ini. Jika sokoh Guru, telah melewati jalan ini, dapatkah para pengikutNya menghindarinya. Tidak. Jalan ini satu-satunya menuju Bapa, tiada jalan lain. Karena itu memilih jalan lain, berarti tersesat, atau tidak akan pernah sampai kepada Bapa. Dalam JaLan Salib ini, ada banyak tokoh yang memperagakan seluk beluk kehidupan manusia, dengan segala macam karakter dan tingka laku. Salah satunya adalah Veronika. Veronika adalah satu-satunya perempuan yang mengusap Wajah Yesus yang berlumuran darah. Dapatkah kita meneladani Veronika mengusap Wajah Yesus yang penuh berlumuran darah? Marilah kita merenungkan bersama.
WAJAH YESUS DI WAJAH VERONIKA
Tatapan Veronika pada Yesus yang berlumuran darah mengundang Veronika untuk harus melakukan sesuatu. Tindakan awal adalah "menatap." Veronika menatap wajah Yesus dengan hati yang berbelas kasih. Di sini, hati Yesus sendiri pindah ke hati Veronika untuk kembali melakonkan "belas kasih" Yesus yang telah terungkap dalam pelayananNya kepada manusia semesta. Tatapan mata dari Veronika masuk ke hati yang mengasihi dan berbagi rasa. Tatapan Veronika pada Wajah Yesus yang berlumuran darah mengundang dia untuk harus melakukan sesuatu. Sikap pertama yang diambil adalah mengusap Wajah Yesus yang berlumuran darah.
Veronika hendak menunjukkan Wajah Yesus yang sebenarnya, karena tindak bengis dari para Algojo telah membuat wajah Yesus tak berbentuk manusia. Veronika mengusap wajah Yesus supaya para Algojo juga semua yang menghina Yesus melihat wajah Yesus secara jelas. Veronika hendak menunjukkan bahwa Wajah Yesus bukan wajah yang kabur, bukan wajah yang jahat dan bengis. Melainkan Penuh berbelas kasih dan wajah Penyelamat.
Wajah Yesus yang penuh berlumuran darah melambangkan wajah dunia yang sedang menderita atau bersengsara. Sikap yang perlu diambil adalah sikap Veronika. Sikap yang lahir dari hati untuk mengubah dunia, memperjelas dan menerangkan dunia menjadi jelas, menjadi tempat manusia hidup dan berkarya. Sikap Veronika amat perlu dalam memperjuangkan wajah-wajah manusia yang terbelengguh kejahatan, ketidak-manusiaan.
Tindakan Veronika mengusap wajah Yesus lahir dari kesadaran akan pentingnya pertolongan, bantuan, terutama mereka yang sangat membutuhkan. Pada satu sisi, Yesus tidak membutuhkan pertolongan manusia, namun pada sisi lain Yesus menerima dengan sepenuh hati pertolongan dari manusia untuk menghargai karya manusia dalam partisipasi bersamaNya membangun Kerajaan Allah.
VERONIKA BERPARTISIPASI MEMBANGUN KERAJAAN ALLAH
Manusia membantu membebaskan sesama yang menderita merupakan upaya penyelamatan manusia yang terbelenggu dosa, juga kejahatan manusia yang memenderitakan. Tindakan penyelamatan tidak lain adalah membuat sesama manusia merasakan, mengalami secara nyata Kerajaan Allah di sini dan kini. Dalam tindakan perwujudan Kerajaan Allah ini, Veronika ambil bagian di dalamnya. Sebab Jalan Salib adalah jalan mendirika Kerajaan Allah. "Rombak Bait Allah ini, maka Aku akan mendirikannya dalam tiga hari", di mana penyampaiaan ini merupakan pemberitahuanNya untuk proses penyalibapan yang akan dijalaninNya hingga berpuncak pada "kebangkitan".
Dalam proses perwujudan Kerajaan Allah, Jalan Salib yang dilalui Yesus, Veronika adalah salah satu perempuan yang dilibatkan di dalamnya. Partisipasi dalam mendirikan Kerajaan Allah memang berat, di mana Veronika pun melakukan tindakan pengusapan Wajah Yesus dengan risiko para Algojo juga orang Yahudi akan melarang, bahkan memukulnya. Namun demi cinta dan demi Kerajaan Allah, Veronika menjalankan misi kasihnya tanpa takut sedikit pun. Berkat kebaikan hati Veronika, ia pun mendapatkan Gambar Wajah Yesus.
WAJAH YESUS YANG BERLUMURAN DARAH MASA KINI
Wajah Yesus yang berlumuran darah dapat kita temukan di mana-mana zaman ini. Wajah Yesus yang menderita, berlumuran darah mengundang manusia untuk mengusapnya. Karena itu, Veronika lain di dunia dewasa ini amat dibutuhkan.
Wajah Yesus yang berlumuran darah dapat kita temukan dalam orang miskin, orang yang mengalami gizi buruk, orang yang mangalami aneka penyakit, orang sakit, mereka yang menderita, tertindas dan terjajah. Orang-orang yang mangalami kehidupan yang malang, terpinggirkan atau terpojokkan dari masyarakat, mereka adalah wajah-wajah yang memohonkan rahmat bantuan, uluran tangan dari sesama.
Wajah Yesus penuh berlumuran darah hanya demi memerdekakan atau membebaskan orang-orang yang mengalami nasib kemanusiaan yang buruk. Darah Yesus ditumpahkan di tanah agar muncul, lahir para penerus yang mampu mencintai kehidupan hingga memperjuangkan kehidupan itu. Manusia yang memiliki cinta yang mendalam pada kehidupan, akan melakukan tindakan-tindakan profetis, tidak hanya sebatas karikatif.
Di sini, pada akhirnya Veronika menolong Yesus dengan mengusap Wajah Yesus, namun juga sebenarnya, Yesuslah yang mengusap wajah-wajah yang lain, wajah-wajah kaum terjajah, kaum tertindas dan terbelenggu oleh kuasa hukum yang menindas dan tindakan manusia yang bengis.
VERONIKA DI MASA KINI
Wajah -wajah yang penuh berlumuran darah, mengundang "para Veronika-Verinika yang lain" untuk mengusap wajah mereka. Wajah-wajah banyak yang berlumuran darah karena PEMBODOHAN (pendidikan tidak memadai), karena itu mesti ada veronika lain yang mampu menyediakan semua fasilitas, sarana-prasana pendidikan yang memadai, termasuk para pendidik yang profesional. Yang lain, SAKIT DAN PENYAKIT (Kesehatan tidak terdukung), maka mesti muncul Veronika lain yang mampu menyediakan fasilitas pelayanan medis yang memadai termasuk tenaga-tenaga profesional bagi tim medis. Juga Veronika-veronika lain di semua bidang.
Wajah-wajah yang berlumuran darah mengundang sesama yang lain datang untuk menolong mereka. Pertolongan kepada mereka adalah yang paling utama dan pertama. Pertolongan pertama adalah keselamatan jiwa. Para ahli yang memiliki kepekaan yang tinggi amat dibutuhkan untuk membersihkan, mengusap wajah-wajah manusia yang terbelengguh, terjajah hingga tak berbentuk, atau tak kelihatan sebagai manusia. Tindakan pembersihan tidak lain adalah tindakan pemulihan, perbaikan, pemerdekaan, penyelamatan, terlebih bagi mereka yang amat membutuhkan.
WAJAH YESUS DIBERSIHKAN
Tindakan Veronika mengusap Wajah Yesus membuat Wajah Yesus bersih untuk melanjutkan Jalan Salib mencapai puncak Golgota, atau kebangkitan. Wajah Yesus menjadi bersih kembali berarti Yesus masih mempunyai harapan untuk melanjutkan perjuangan hingga puncak yang hendak dituju. Bahwa jalan membebaskan manusia harus berakhir di puncak Golgota.
Yesus merasa didukung oleh manusia dalam memperbarui dunia, mewujudkan Kerajaan Allah di dunia.
Tindakan membersihkan wajah Yesus membutuhkan perjuangan, usaha dan keberanian. Veronika mempraktekan hal ini. Setelah wajah Yesus dibersihkan Veronika mendapatkan Gambar wajah Yesus. Artinya, Veronika tidak jauh dari Yesus. Gambar wajah Yesus itu sebagai tanda mata, atau suatu kenangan, agar Veronika tidak melupakan Yesus dan otomatis Yesus tidak melupakan Veronika pula.
Kerja sama Yesus dan Veronika dalam membersihkan wajah Yesus, terlebih mendirikan Kerajaan Allah mengundang setiap manusia untuk mengikutinya. Wajah-wajah yang sedang sengsara, tertindas dan terbelenggu oleh rezim dan tindakan brutal, juga oleh ketidak-pedulian dan ketidakmanusiaan lainnya mesti menjadi gerakan bersama, tindakan kelompok untuk membrantasnya. Misi ini sejalan dengan misi Allah yang diwujudkan oleh Yesus. Maka tindakan pembaruan mesti kita laksanakan mulai saat ini juga. Yesus turut andil dalam perjuangan memproklamirkan kemerdekaan manusia ini.
Selamat Paskah
(Goo Egedy)
Komentar
Posting Komentar