PAPUA BARAT BERSOLIDER DENGAN KORBAN GEMPA DI PNG
KORBAN WARGA PAPUA NEUGUINEA ADALAH KORBAN WARGA PAPUA BARAT
Marius Goo(*
Gempa Bumi di PNG, 7,5 SR (26 Feb 2018) |
Ada beberapa hal yang mengindikasikan antara Papua Neuginea (PNG) dan Papua Barat (PB) adalah satu. Bahkan benar bahwa PNG dan PB adalah satu. Kesatuan hanya dipisahkan hanya karena tata negara. Di mana tata negara terbentuk sebatas memenuhi administrasi negara. Namun dari keberadaannya, atau eksistentinya PNG dan PB adalah satu.
Indikasi kesatuan dapat kita sebutkan sebagaimana disebutkan:
Pertama, kesatuan dari satu Pulau. PNG dan PB menghuni di satu pulau. Pulau Papua menjadi tidak utuh ketika dipisahkan dari tata negara atau demi memenuhi adminstrasi negara. Di mana Pulau Papua dapat di Gambarkan sebagai Burung Cendrawasih. Akan terlihat keutuhan jika kesatuan terpelihara tanpa dipengaruhi oleh adaminostrasi negara.
Kedua, PNG dan PB adalah Melanesia. Keberadaan PNG dan PB yang memiliki unsur ras yang sama, satu, yakni Melanesia, keduanya harus bersatu kembali tanpa dipengaruhi oleh administrasi negara. Kesadaran kesatuan sebagai ras Melanesia terbentuk lama, bahkan sejak diciptakan, "dengan rambut kritin dan berkulit hitam." Atas kenyataan ini, keduanya tak bisa saling membantah dan menolak kehadirannya. Bahwa PNG dan PB adalah satu saudara Melanesia.
Ketiga, Pengalaman Penderitaan. Yakni penderitaan yang tertimpa saudara-saudara PNG akibat Gempa Bumi pada beberapa hari lalu dengan menewaskan paling kurang 14 orang sering juga dialami oleh saudara-saudara PB. Dalam mengentaskan penderitaan ini pun sebagai keluarga Melanesia harus bersatu, sehingga saling menghibur, saling menuatkan satu terhadap yang lain sebagai saudara.
Untuk mempertahankan kesatuan sebagai satu Pulau, satu Ras (Melanesia) dan satu pengalaman penderitaan yang sama, saudara-saudara PB harus konsolidasi untuk menolong sudara-saudari kita yang tertimpa bencana alam, yakni Gempa Bumi yang merenggut nyawa beberapa saudara di sana.
Sikap yang dibangun untuk membangun satu kesatuan sekaligus mempertahankan kita adalah saudara, sedarah dan ras Melanesia adalah saling menjaga dan merawat sebagai saudara. Oleh karena itu, saudara-saudari PB tidak bisa tutup mata terhadap bencana yang dilami oleh saudara-saudari kita di PNG.
Kita membangun satu semboyang, yakni " penderitaan mereka adalah penderitaan kita, kematian mereka adalah kematian kita, sakit mereka adalah sakit kita, kemalangan mereka adalah kemalangan kita. Karena itu saudara-saudari PB, kita harus masuk dalam keprihatinan mereka, duka-cita mereka, karena mereka adalah kita, Melanesia.
Kita harus saling bersaudara dalam mengentaskan penderitaan secara bersama. Kita bersama saling menjaga dan saling memberikan harapan yang pasti. Kita adalah Melanesia. Ketika kita membantu saudara-saudari yang menderita, walau hanya 1 buah baju, walau hanya seribu rupiah amat berguna untuk merawat persatuan dan persaudaraan yang dipisahkan atau dipecahkan hanya karena administrasi negara.
Penulis adalah seorang Mahasiswa yang sedang menyikuti pendidikan Pasca-Sarjana di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang pada Program Magister Filsafat*)
Komentar
Posting Komentar