BUPATI DOGIYAI MENGENTASKAN KETERBELAKANGAN

BUPATI DOGIYAI BERPARTISIPASI DALAM MENGENTASKAN KETERBELAKANGAN

"Rabu, 07 Maret 2018. Dalam sela-sela kesibukkannya, bupati Dogiyai,  Yakobus Dumupa S.IP menyempatkan diri untuk berpose bersama anak-anak Sekolah. Keterangan yang dituliskan atas foto tersebut adalah "mereka akan mewarisi yang kita wariskan."

Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa yang juga adalah putera asli Dogiyai bermisi tidqk hanya mengubah untuk masa sekarang, namun terlebih hendak mengubah masa depan,nasib manusia dan negeri Dogiyai. Apa yang mesti dilakukan bupati sekarang? Kemudian apa yang diharapkan bupati pada  asa depan? Tulisan ini merupakan refleksi atas tindakan nyata yang dilakukan bupati Dogiyai sejauh ini, sekaligus memberikan satu "patokan" bagi bupati Dogiyai menuju YA & OK.

BUPATI MENGENTASKAN KEMISKINAN
Bupati Yakobus tidak ingin rakyat/masyarakatnya miskjn. Hal ini terlihag ketika beliau mengunjungi pasar. Kunjungan bupati ke pasar merupakan satu kemajuan yang patut diapresiasi. Kehadiran pemimpin di tengah rakyat adalah satu perkembabgan yang jauh dan signifikan. Bupati menyasar, melihat secara langsung seperti apa, atau masalah apa yang dialami rakyatmha. Dengan kunjungannya, atau turun secara langsung ke lapangan, diharapkan agar bupati telah mempunyai satu alur berpikir, satu visi yang mampu mengubah realitas kemiskinan menjadi sati kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagian bagi segenap rekyat. Satu hak yang perlu diperhatikan adalah kemiskinan terjadi bukan karena bodoh, namun karena kurang bahkan tidak adanya pemberdayaan.

BUPATI MENGENTASKAN PENYAKIT SOSIAL
Kehadiran bupati di antara masyarakat sambil memantau bahkan terlibat aktif, merasakan kesakitan masyarkat dan mengentaskan penhakit sosial. Hal ini merupakan tindakan positif yang patut diapresiasi oleh rakyat.
Tindakan-tindakannya menunjukkan bahwa bupati tidak menginginkan masyarkat Dogiyai terus dijajah oleh penyakit sosial. Membubarkan, sekaligus menangkap anak-anak yang mengisap AIBON adalah salah satu penyakit sosial yang mesti dientaskan dari sekian banyak penyakit sosial yang ada. Bupayi tentu mempunyai pengetahuan kontekstual untuk mengubah atau menyasar penyakit sosial yang harus dientaskan.

BUPATI BERPARTISIPASI MENGENTASKAN KEBODOHAN
Puncak refleksi ini adalah "tindakan bupati Dogiyai mengentaskan kebodohan di bumi Dogiyai." Hal ini terlihat ketika bupati berpose bersama anak-anak sekolah. Bupati berpandangan untuk mengentaskan kebodohan dengan bahasanya, "mereka akan mewarisi yang kita wariskan."
Tentu dari kehadiran juga pandangannya hendak memberitahukan bahwa memiliki harapan baru bagi Dogoyai menuju masa depan menjadi YA & OK. YA & OK yang adalah motto yang harus diwujudkan dalam semua tindakan kepemimpinan dan pelayanan.
Yang mesti menjadi keprihatinan bersama adalah semua untuk mencintai dan membangun Dogiyai dengan cara dan keahliannya masing-masing. Semua menjadi pekerja, pejuang, pemikir untuk mengubah dan memperbaiki Dogiyai menjadi lebih baik dan terintegritas.
Dogiyai mesti dibangun dengan hati, dengan seutuh diri, juga oleh manusia yang punya hati. Semua masyarakat menginginkan pemimpin yang  sadar akan kemanusiaan dan persahabatan secara sosial "sadar sosial" dan lingkungan "sadar alam." Yakni memandang alam dan manusia Dogiyai dari "eksistensinya" bukan hanya "ekonomi" atau kegunaan jasmani semata. Pemimpin Dogiyai secara khusus dan rakyat Dogiyai pada umumnya mesti menjadi pengentas keterbelakangan, melakukan penerobosan baru menuju Dogiyai Bahagia.

Goo- Egedy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YESUS, ORANG MISKIN DAN PENDOSA

UPACARA REKONSILIASI DI PAROKI SALIB SUCI MADI

VERONIKA MENDAPAT GAMBAR WAJAH YESUS